Perubahan

October 15, 2016

Selama ini apa aku pernah memintamu untuk tetap tinggal denganku? Apa aku pernah memintamu untuk selalu pulang padaku kemanapun pergimu? Apa aku pernah menuntut perasaan yang hebat yang sama denganku? Apa aku pernah memaksamu menghiburku, menghapus air mataku ketika penyebab semua itu adalah kamu?
Aku selalu merelakan kepergianmu, aku selalu menunggumu dibalik rindu dengan pintu-pintu yang tidak pernah kamu buka dengan tanganmu. Aku hanya melakukan apa yang ingin aku lakukan; mencintaimu semauku. Tapi nyatanya kamu malah juga melakukan apa yang ingin kamu lakukan; membahagiakan dirimu sendiri, dengan atau tanpaku.

Tanpa penjelasan apapun, kamu datang dan pergi seperti itu, tak memperdulikan apapun kecuali kamu dan hatimu. Hingga kamu tak menyadarinya, bahwa ada yang lebih menyukaimu daripada dirinya sendiri. Bahwa ada yang menyampingkan egonya untuk egomu. Jika kamu berniat untuk berubah menjadi seperti ini, katakan saja. Katakan agar aku tidak semakin menjadi seperti orang gila. Agar aku bisa meluruskan perasaanku sendiri. Agar tak banyak lagi orang yang salah paham dengan semua tulisanku.

“Kamu ngejar-ngejar dia ya?”
“Dia gak suka ya sama kamu?”

Aku tidak pernah menyalahkan kamu ketika kamu ingin terus sendiri. Aku tidak keberatan bahwa kita hanya menjadi teman. Karena dulu kamu terlihat seperti bisa menjanjikan banyak kebahagiaan untukku terlepas dari apapun status di tengah kita.
Aku pernah menulis “Lebih baik berteman tapi saling peduli dan memperhatikan, daripada menjalin hubungan tapi saling curiga dan mengabaikan”, dulu tulisan itu sempat menjadi bunga dalam pertemanan kita yang aku bangga-banggakan itu. Kamu tidak tau bukan? Bagaimana irinya mereka karena kita terlihat sangat bahagia meski hanya menjadi teman? Jelas kamu tidak tau, kamu tidak pernah peduli dengan semua itu. Semua hal yang aku besar-besarkan adalah omong kosong. Dulu seperti itu, sekarang? Sekarang bahkan ketika aku tidak punya lagi hal untuk kubanggakan di depan mereka, kamu masih saja menjadi laki-laki yang dingin, yang tidak peduli dengan hal-hal indah meski itu kecil. Karena kamu terus berlari, karena kamu tidak pernah berjalan untuk menikmati sebuah genggaman tangan. Karena itu aku selalu menghabiskan rinduku sendiri. Aku yang berjuang agar terus terlihat bahagia, agar pertemanan kita masih terlihat hangat seperti yang sejak dulu mereka inginkan.

Pun aku tak pernah memaksamu untuk membaca semua tulisan ini. Semua masih terserah kamu, apapun yang akan kamu lakukan di masa depan masih akan menjadi benar dimataku. Karena aku sudah memilih ini dari awal. Aku memilih bertahan dengan apapun yang kamu berikan. Aku akan tetap pada pilihanku, hingga kita sampai pada titiknya. Jangan lakukan apapun, jangan berjanji dan memberiku hal-hal manis, aku akan mencarinya sendiri dari dirimu. Kamu tidak perlu berusaha membuat cerita, aku telah menuliskan beberapa, yang ku tau itu akan kukenang sendiri nanti.

Aku tak berencana untuk meminta maaf ketika kamu bilang ini semua berlebihan. Karena kamu tidak berhak menentukan apa yang pantas atau tidak pantas kulakukan.
Biar aku melakukan apapun semauku. Aku tidak akan membatasi apapun darimu, teman.

  • Share:

You Might Also Like

4 komentar