Anyelir Kuning
Pertemuan baru setelah patah hati, mudah sekali membuat dua orang ingin berjanji. Membuat mereka tiba-tiba ingin memberi sebuah bukti tumbuh kepada diri sendiri.
Lalu berani untuk bertahan di liang yang sama. Menjebak diri untuk menjadi berdua.
Retak yang mereka bawa terasa seperti bertemu rekatnya.
Bahkan saat itu mereka lupa kalau sebelumnya mereka penuh luka. Babak belur oleh dua "dia".
Cuma karena terbiasa ditemani, mereka merasa berhak jadi masing-masing pengganti. Padahal kenal baru sehari dua hari. Mengobrol cuma tentang lalu-lalang cinta sampai pagi. Mereka cuma sedang membuka diri, tapi sudah merasa tak boleh pergi.
Yang tidak adil adalah waktu.
Memaksa mereka untuk sepakat dengan kebetulan-kebetulan. Menjodohkan insan-insan yang sebenarnya tidak berhubungan.
Sehingga ketika harapan mereka tidak berlaku lagi, mereka cuma bisa menyalahkan diri mereka sendiri. Mengubah semua menjadi tidak masuk akal dan menyebalkan. Padahal mereka sendiri yang membawa perasaan itu dalam-dalam.
Selalu ada garis akhir yang lahir saat sedang cinta-cintanya. Selalu ada teka-teki yang tidak pernah ada jawabannya.
Selalu ada ... dua tokoh yang tidak pernah berada dalam cerita yang sama.
Akhirnya cuma ada terima kasih, tidak ada balasannya.
Terima kasih untuk selamat datang dan selamat tinggal yang tidak ada.
23 komentar
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete😢
ReplyDeleteMo nangis:(
ReplyDelete🥺 Can relate
ReplyDelete��
ReplyDeleteBest mas
ReplyDeleteIseng buka blog ka nawang, eh ada update, eh jadi mellow tengah malem
ReplyDeleteSering kita "aku" alami😢
ReplyDeleteOh tampilan blog-nya baru.
ReplyDeleteOh tulisannya tetap mendayu.
Oh berapa banyak pengalaman patah hatimu?
Eh. Tapi kenapa aku terpikirkan draft waktu-waktu lalu, ya. Agak mirip intinya. Kayaknya, sih.
❤️❤️
ReplyDeleteGokiiiil💖
ReplyDeleteRelate bgt sama keadaan skrg :')
ReplyDeleteHuhu jadi sedih :')
ReplyDeleteSo deep😭
ReplyDeletedeep banget
ReplyDeleteUuuhhh
ReplyDeleteKok pas sekalee,mo nangis
ReplyDeleteDan aku nangis lagi... 😭
ReplyDeleteBikin keinget lagi hadeehh :(
ReplyDelete😍😍😍
ReplyDeleteTerima kasih sudah mewakilkan banyak kata yang tidak dapat diucapkan.
ReplyDeleteSalam kenal, Bagus tulisannya silakan kunjungi balik,
ReplyDeletehttps://www.afrezazeilfahmiazis.com/?m=1
Setelah sekian purnama kau ku puja hingga tiba pada satu titik kau membuat ku jera dengan kata "aku belum siap bertanggung jawab atasmu silahkan pergi pada yang lebih siap sekarang aku hanya ingin bermain dan menikmati senja"
ReplyDeleteBerkeping hatiku rapuh retak tak beraturan dipatahkan oleh insan yang dulu amat ku damba,
Ternyata selama ini aku hanya kau anggap kilau yang akan lenyap seketika setelah kau mengedipkan mata