Untuk kamu yang pernah memperjuangkanku,
berhasil atau tidak mendapatkan cintaku. Terimakasih karena setidaknya aku
tidak berjuang sendirian sejak dulu. Sekarang aku sudah diperjuangkan, meski
bukan dengan orang yang sama, yang sejak dulu aku harapkan. Sejak perkenalan
kita, aku tau sesaat setelah itu aku harus berjuang, entah berjuang
mendapatkanmu, berjuang dalam menolakmu, berjuang pergi darimu, atau sekedar berjuang
untuk sadar, bahwa kamu bukanlah dia.
Semoga aku bukan wanita yang sombong,
karna aku hanya sulit melepaskan ketika aku menjadi benar-benar sayang dan
takut kehilangan.
Untuk kamu yang pernah memperjuangkanku, berjuanglah
lagi, setidaknya lama seperti saat aku berjuang untuknya, buat aku jatuh cinta
hingga menyesal pernah memperjuangkannya dulu.
Rangkailah ucapan selamat pagi agar
hari-hariku berwarna, tidak lagi hitam putih abu seperti dulu. Berikan aku
ucapan penutup malam, doakan aku agar pagi nanti masih bernafas. Karena setidaknya,
jika aku lebih lama bernafas, lebih banyak waktu untukku sadar.
Ceritakan padaku kisah-kisah perjuangan
yang belum pernah kudengar. Apapun, entah yang berjudul penyesalan yang selalu
datang diakhir, tentang menyia-nyiakan hati, cinta yang datang tidak pada waktunya,
apapun untuk menampar hatiku.
Nyanyikan aku sebuah lagu, atau tuliskan
aku sebuah puisi, atau berdoalah pada Tuhanmu untuk segera membuka hatiku,
menjelaskannya padaku tentang ketulusanmu. Karena sekarang aku sangat rindu
dengan kata “tulus”. Ini sudah tahun ke-lima tidak ada yang mengerti
ketulusanku.
Lakukan apapun agar aku lekas jatuh
cinta. Agar aku mulai terbiasa dengan hadirnya orang baru, dengan kebiasaan
baru, warna-warna baru.
Jadilah orang baru yang mengerti, karena
mungkin tibatiba kenangan lalu muncul saat kita berada di tempat yang pernah
kami datangi. Jangan memarahiku, jangan memaksa merubahku, jangan jadi kaku dan
kasar. Jadilah lembut, manis dan misterius agar aku bisa jatuh cinta
sepenuhnya. Tak masalah jika itu hanya manis diawal, yang jelas aku sudah jatuh
pada hati yang baru, yang penuh perjuangan mendapatkan hatiku.
Tunjukkan padaku kebahagiaan seperti apa
yang setiap hari akan kudapatkan jika aku milikmu.
Jangan terlalu romantis, karena
penyesalanku akan semakin menjadi. Besar dan biasanya sulit kutangani sendiri. Kalau
mungkin kamu datang empat tahun lalu, aku tidak akan pernah menyesal berjuang
untuk angin.
Iya angin, karena semua yang kulakukan
tak pernah terlihat meski bisa dirasakan. Sadis memang, dan aku tidak ingin
menjadi seperti itu untukmu.
Tuhan selalu punya pembelajaran yang
hebat, aku sudah belajar jadi lebih sabar saat mencintainya dalam kebisuan. Jika
saat ini aku masih belum bisa menerima perjuanganmu, percayalah, Tuhanmu pasti
ingin kamu belajar sesuatu, sepertiku. Mungkin supaya nanti kamu lebih bisa
menghadapi orang-orang baru, atau mungkin nanti, kita dipertemukan kembali saat
kita sama-sama tau rasanya berjuang sepenuh hati.
Aku selalu percaya pada apapun yang akan
indah pada waktunya. Langit tak mungkin seterusnya berwarna gelap. Pasti ada
warna biru, ada pelangi. Jika sekarang kamu masih belum melihatnya, mungkin
kamu belum bersyukur. Karena pelangi akan datang saat ada air hujan, air hujan
datang saat ada awan tebal. Bersyukurlah.
Untuk kamu yang pernah memperjuangkanku,
terimakasih, karena kamu, aku bisa menulis ini, yang bisa ku baca
berulang-ulang setiap hari. Aku juga bisa memberi tahu banyak orang tentang
berjuang. Berjuang dalam ceritaku, atau dalam ceritamu mendapatkanku.
Untuk kamu yang pernah atau baru saja
memperjuangkanku. Yang kamu harus tau, aku masih belum bisa membuka hati yang
baru meski hati yang lama sudah tertutup rapi.
“Berjuanglah agar ku perjuangkan.”
“Buat aku jatuh cinta sekarang, agar aku
bisa jatuh cinta setiap hari.”
@nndlt