Pura-pura
Jangan pura-pura memperhatikanku. Jangan pura-pura mendengarkan dan selalu ingin tahu ceritaku. Jangan tersenyum dan membuatku semakin menggebu-gebu. Kau tahu kelemahan terbesarku adalah lengkungan bibirmu dan suara di balik itu.
Kau selalu membuatku ingin terus mendekat. Meski sebenarnya sedekat apa pun tempat kita berdiri, hatimu takkan pernah mau melekat.
Jangan pura-pura mencariku. Jangan bertanya aku ke mana saat aku tak ada. Jangan mengirimkan pesan-pesan tuntutan untuk bertemu. Kau tahu aku tak bisa menolaknya bahkan saat aku tahu kau hanya butuh teman cerita. Jangan marah saat aku salah. Jangan bilang kau sudah menunggu sedari tadi, jangan buat aku selalu ingin berharap lebih banyak dari ini. Aku ingin turun. Aku tidak ingin terbang lebih tinggi.
Jangan pura-pura merindukanku. Jangan selalu periksa pola makanku. Jangan kesal saat aku pergi bukan denganmu. Jangan terus mendatangiku. Jangan mengajakku mengobrol dari postingan media sosialku. Jangan melulu ingin kulihat. Aku tidak ingin akhirnya menjadi terbiasa bersama.
Karena apa guna terus berdua kalau tak saling menginginkan antara keduanya?
Jujur saja. Tak apa. Tak ada masalah kau suka atau tidak. Tak ada masalah, kau bisa membalas perasaanku atau tidak. Dari awal memang aku telah menganggap cinta adalah sebuah risiko. Yang ketika aku berani jatuh ke dalamnya, risiko sudah tertera di mana-mana. Termasuk mungkin tidak dicintai kamu, salah satunya.
Sudah, jangan mengasihaniku. Walau mungkin kau tak berniat begitu, kau tetap terlihat sedang melakukannya. Karena aku tahu, cinta di dalam dadamu tak pernah benar-benar ada. Semakin kau ingin terus dekat denganku, semakin aku merasa, dirimu padaku hanya sebatas iba.
33 komentar
Nusuk :'(
ReplyDeleteSudah mewakilkan isi hati loh ini :")
ReplyDeleteSudah mewakilkan isi hati loh ini :")
ReplyDeleteNyesek. Tapi saat kita sudah ikhlas menerima, nyeri di hati jadi cukup reda. Makasih kak udah mewakili perasaan ini :')
ReplyDeletenusuk banget...
ReplyDeleteCair banget sih kata katanyaa:'(
ReplyDeleteWalah amat sangat tepat
ReplyDeleteYg kurasakan saat ini :')
ReplyDeleteNusukkk
ReplyDeleteTertampar. Sekali.
ReplyDeleteNgena banget ini :(
ReplyDeleteNgena;(
ReplyDeleteNgena;(
ReplyDeleteNgenaaaa;(
ReplyDeleteSelalu merasa terwakili :')
ReplyDeleteWeh...
ReplyDeleteSelalu deh ngena😳
ReplyDeletepas
ReplyDeletebaper aku tuh :(
ReplyDeletealways same with my feeling
ReplyDeleteSuka sama tulisan kak naw,simple tapi feelnya dalem bet.
ReplyDeleteSelalu ngenaaa:(
ReplyDeletengenaaaaaaa sangat
ReplyDeleteMonangis bacanya :")
ReplyDeleteSeperti terikat tapi belum mengikat.
Monangis bacanya :")
ReplyDeleteSeperti terikat tapi belum mengikat.
Doi cuman menghargai:)
ReplyDeleteDari sini saya tau jika lelaki harus bersikap hangat agar wanitanya luluh wkwk
ReplyDeleteLaff u naw
ReplyDeleteKita hanya saling membunuh kesepian masing2, sepertinya. Sialnya aku baper.
ReplyDeleteJoss iki
ReplyDeleteLangsung nusuk :" tidak sopan
ReplyDeleteKok nyesek yaa😌
ReplyDeletetertusuk:(
ReplyDelete