Setelah Kamu Pergi

April 14, 2018

Setahun setelah kamu pergi, hatiku masih belum mengerti cara melangkah untuk menyudahi ini. Aku masih berdiri sendiri, masih larut dalam bekas genggaman tanganmu, masih terpenjara dalam kenangan saat kita berdua belum sejauh ini.

Entah bagaimana atau dari mana aku harus memulai untuk menjelaskannya.
Tentang apa yang membuatku jatuh sedalam ini, atau kapan aku akan berhenti.
Aku kehilangan kata untuk mengartikan kerumitan perasaanku sendiri.

Aku selalu merentangkan kedua lenganku untuk kau merebahkan diri dalam pelukanku.
Aku masih mengantar doa-doa yang akan menjagamu kalau mungkin lengan-lenganku tak bisa mendekapmu.
Aku selalu melakukannya tanpa kauminta. Tanpa kau peduli.

Tapi melihatmu kini bersama yang lain, aku mulai ingin beranjak dari kekalahan ini.

Selebar itu senyumanmu saat bersamanya.
Semudah itu kaujadikan aku sebagai sebuah cerita lama.
Sebahagia itu kalian berdua.
Sesulit itu memintamu mengerti bahwa aku satu-satunya di sini yang menerima ribuan lara.

Tanyakan padanya, maukah dia menerimamu sebagai seorang laki-laki yang selalu ingin dimengerti?
Pastikan sendiri, siapa yang lebih baik untukmu hingga saat ini.
Suatu saat nanti, saat kau telah menemukan jawabannya, silakan kembali.

Karena sesungguhnya aku telah memaafkan seluruh kesalahanmu. Kembalilah tanpa bilang padaku bahwa aku terlalu baik untukmu.
Jangan bicara omong kosong denganku. Cukup datang padaku lalu peluk aku.
Katakan padaku kau takkan mengulanginya dan berjanji untuk selalu bersama denganku.
Atau kembalilah saat kau tahu rumahmu adalah aku.
Bukan dia.

  • Share:

You Might Also Like

36 komentar

  1. Bagus banget kak naw. Bener² ngena:(

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Pengen nangiiis laaa baca ini. Jadi inget "dia"
    Persis bgt setahun ini :""

    ReplyDelete
  4. Yah kok jadi inget dia sih, bukan satu tahun lagi, dua tahun malah:"

    ReplyDelete
  5. kenapa deeper bgd����

    ReplyDelete
  6. so deep, bikin baper jadi pengen usahain dia lagi, tapi masih ragu. takut untuk melihat bahwa dia bahagia dengan yang lain tanpa melihat pedihku, bahkan mungkin ia perduli pun tidak.

    ReplyDelete
  7. Ka naw baru setahun. Aku udh hampir 5 tahun wkwk:'))

    ReplyDelete
  8. Kenapa di akhir harus ada kata "rumah"?? :')

    ReplyDelete
  9. "Aku masih mengantar doa-doa yang akan menjagamu kalau mungkin lengan-lenganku tak bisa mendekapmu.
    Aku selalu melakukannya tanpa kauminta. Tanpa kau peduli.
    Tapi melihatmu kini bersama yang lain, aku mulai ingin beranjak dari kekalahan ini."
    .
    Mak jleeebb gitu kak :( Ya Allah :'

    ReplyDelete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. "Sesulit itu memintamu mengerti bahwa aku satu-satunya di sini yang menerima ribuan lara.."

    Iya, sulit~

    ReplyDelete
  12. My story banget ini mah 😭

    ReplyDelete
  13. Semoga kamu segera pulang ke 'rumah'

    ReplyDelete
  14. i'll still be his home:(( pulang ih lama bgt mainnya km tu:(

    ReplyDelete