Tersandung Jarak

October 22, 2017

Semakin lama kita terhalang jarak, semakin mengesalkan.
Semakin aku merasa kita telah terbiasa untuk melakukan segala hal sendirian.

Kita dibuat menjadi semakin jauh, oleh kesibukan-kesibukan.
Kita semakin dikuasai prasangka-prasangka tanpa alasan.
Aku semakin takut kau tinggalkan, aku takut kau mengakhirinya karena bosan.
Karena aku selalu merinduimu, dan membahasnya pada setiap percakapan.

Jarak ini membuatku gila.
Aku ingin kau tiba-tiba berada di sampingku saat aku berdoa.
Saat aku meminta agar kau datang menemuiku hari ini juga.

Bukannya tidak percaya, tapi perasaanku ini bukanlah sebuah dusta.
Sekali aku menjatuhkan diriku pada sebuah cinta, itu akan bertahan untuk waktu yang sangat lama.
Tanpa mengapa dan bagaimana bisa.

Dan berada jauh darimu, membuatku khawatir dengan hal-hal sederhana.
Bertanya-tanya sendiri soal seberapa banyak usahamu mencari cara untuk selalu jatuh cinta denganku, seberapa sering kau rindu aku, seberapa kuat kau menahan diri untuk tidak menoleh pada cinta yang baru.

Kau tahu tidak, mengapa aku bertindak sampai sejauh ini?
Mengapa aku terlalu banyak bicara soal jarak?
Mengapa aku terlihat sebegitu tidak percayanya dengan kesungguhanmu pada sebuah hubungan yang hanya mengandalkan percaya dan pasrah?

Aku pernah sangat percaya pada seseorang.
Dulu hubungan kami pun berjalan seperti ini; terbatas layar.
Awalnya ku kira jarak tidak akan memengaruhi apapun.
Ternyata, hanya karena jarak, dia berubah.
Dari yang dulu tak ingin kehilanganku, menjadi pergi menghilang dariku.

Lalu aku pun berubah, jarak membuatku menjadi tak pernah baik-baik saja.
Karenanya, aku mau itu cukup terjadi sekali.
Jangan terjadi lagi.
Jangan sampai kamu juga menyerah dan pergi.

  • Share:

You Might Also Like

9 komentar