Lucu bagaimana dunia membawa aku berkeliling denganmu bertahun-tahun. Berputar-putar pada satu poros tapi kita selalu berseberangan. Aku melihatmu, kamu pun sama, tapi kita diam saja.
Beraniku hanya sebatas memastikan kau baik dari foto-foto yang kaupajang beberapa.
Lucu, karena setelah semua itu, dunia membawa satu kesempatan lagi. Membawa kita pada masa yang serupa seperti yang pernah kita jalani. Seperti kembali pada satu musim setelah setahun habis, aku ditemui oleh kenangan lama yang belum terasa terlalu basi.
Aku masih ingat kita memulai ini dari cinta yang lugu, hingga menjadi dewasa yang tahu malu. Dari serba tidak mengerti, lalu menjadi saling tebak arti. Lalu entah kenapa semesta membuatku mudah lelah dan tidak ingin buru-buru mencari yang baru. Padahal kalau aku mau, aku mungkin bisa saja membawakanmu kilauan pacar baru. Pamer padamu hal yang tidak perlu. Maksudku, aku bisa memperlihatkan apa saja, asal artinya aku tetap baik-baik saja meski tidak denganmu.
Tapi apa yang kaulakukan setelah 55 hari itu selesai? Apa ada yang kauanggap lucu juga? Apa ada yang bisa kauceritakan kembali sekarang? Mungkin penyesalan, mungkin rindu yang tak pernah selesai, mungkin dorongan-dorongan untuk menemuiku lagi saat aku tengah terlihat sedang kesepian? Apa barangkali ada maaf yang sudah lama kausimpan dan perlu kita bahas pelan-pelan?
Dunia telah mengantongiku waktu. Kurasa itu cukup. Kita bisa menuntaskan pertanyaan-pertanyaan yang lama menggantung. Sebab jika bukan pada kesempatan ini, aku tak yakin semesta akan sebaik ini lagi, nanti.
Maka selesaikanlah aku. Duduk di sini dan habiskan isi gelasmu dengan bertanya tentangku. Semua yang selama ini ingin kamu tahu, semua “mengapa” yang terasa mengganggu.
Aku akan dengarkan dan jawab satu per satu. Aku akan di sini sampai kita sama-sama lega.
Aku hanya tak kan janji apa-apa soal perasaanku. Meski rasanya bisa diraih, tanganmu tak pernah terasa pas di tanganku.
Dan itu bukan salah kita. Bukan salah siapa-siapa.
Dunia hanya selalu seperti ini. Senang bermain-main dan melucu.
Sekarang lupa, besok rindu.