Rampung

January 03, 2019

Akhirnya, tak ada lagi jarak yang merenggangkan. Kini kita telah sepenuhnya terpisahkan.
Akhirnya selesai sudah hubungan yang kemarin memberatkan. Kini kita tak punya lagi rangkaian masa depan yang harus dikabulkan.

Telah berlalu langkah kita dari titik pertemuan. Bebas dari hak atas mengekang atau membuang. Tak ada lagi genggaman tangan, tak ada lagi berdua sepanjang jalan kenangan. Kini kita kembali lagi memakai sayap kita sendiri untuk berkelana dan terbang.

Menyebalkan sebelum menyenangkan. Karena melepaskan selalu lebih sulit dari mencintai walau itu harus bertepuk sebelah tangan.

Sekarang mari tamatkan ini tanpa perayaan, tanpa menyeka air mata yang turun tak pernah sopan.
Hanya melangkah menjauh, seperti biasa. Seperti saat kita bertemu untuk kali pertama. Yang terjadi begitu saja. Tak ada persyaratan, tak ada keberatan. Murni hanya melibatkan aku, kamu, dan sebuah kesungguhan.
Tak ada cerita yang buruk untuk dibagi, tak ada kekurangan yang pantas untuk ditertawai, kita sudah sama-sama dewasa. Sudah tahu, sebaiknya hubungan kita kemarin memang hanya kita yang menjaga.

Tak perlu ada drama.
Tak perlu saling sindir, tapi tak perlu juga setiap hari saling menyapa. Tak perlu berselisih, tapi tak perlu juga terus merasa memiliki. Aku yakin kita bisa berakhir sendiri. Dengan cara-cara yang tak perlu terpublikasi.
Tak perlu marah, tak perlu mengeraskan kepala untuk memvonis siapa yang salah. Kita selesaikan saja ini semua sesederhana ciuman pertama.

Kalau seandainya menghapus kenangan masih belum bisa, menghapus nomor dari daftar kontak sudah merupakan awal yang baik dari segalanya. Kalau pergi jauh meninggalkan juga belum bisa, berhenti mencari tahu saja nanti juga terbiasa.

Setuju?
Bisa kita mulai lagi dari awal?
Aku sendiri, kau sendiri, kita tak pernah bertemu.

Tak perlu ada kata kembali. Daripada mengulang "sampai jumpa" hingga dua kali, mari kita izinkan saja hati yang lain untuk datang dan menghuni.

  • Share:

You Might Also Like

29 komentar

  1. baru banget ngehapus nomernya dia naw , baru banget mau lepasin dia juga . aaaa mewek

    ReplyDelete
  2. kenapa selalu pas momennya, seolah apa yang ku rasa, kau rasakan juga

    kak naw, karenamu aku jadi suka bahasa dan sastra :)

    ReplyDelete
  3. Ngena banget, lagi ngalamin putus jugak huhu

    ReplyDelete
  4. terima kasih sudah mewakili kata hati saya kak��

    ReplyDelete
  5. Memang berhenti mencari tau adalah yg terbaik. Mbrebes mili naw 💔

    ReplyDelete
  6. dimana orangtuamu? aku ingin bertemu..

    ReplyDelete
  7. Persis seperti yang dirasa. Ngena banget.

    ReplyDelete
  8. Ngena banget kak. Pas bgt sama hati sekarang ����

    ReplyDelete
  9. Apalagi yang harus dihapus...

    ReplyDelete
  10. Awalnya kukira berteman dengan masalalu itu menyenangkan, tapi hatiku malah tertinggal jauh dibelakang. Terimakasih naw tulisanmu mewakili hati yang hari ini masih mencoba merelakan ��

    ReplyDelete
  11. Terima kasih sudah mewakili atas segalanya yang sulit diutarakan💙

    ReplyDelete
  12. emang bikin ngalir air mata aja ni:')

    ReplyDelete
  13. Hehe ngewakilin gue yang baru aja ngelepas :")

    ReplyDelete
  14. pas banget untuk saya yang baru kehilangan di tgl 31 des kemarin, tapi perlu di ingat berkomitmenpun jika msh bisa berubah pikiran juga bakalan rampung

    ReplyDelete
  15. Kebetulan lagi merasakan hal seperti ini dan sedang mencoba menguatkan hati dan juga diri agar tetap bertahan untuk tidak mencari tau dia lagi, doakan saja semoga aku lekas sembuh dari semua rasa sakit ini:)

    ReplyDelete
  16. Demi apa aku pengen ketemu ka naw 😭

    ReplyDelete
  17. DEEP "Kita selesaikan saja ini semua sesederhana ciuman pertama."

    ReplyDelete
  18. Sangat mewakili perasaanku saat ini. Masih mencoba merelakan :')

    ReplyDelete
  19. Ampuuuuuunnn, selalu ngena :(

    ReplyDelete
  20. ngena bangett sampe nangiss :(

    ReplyDelete