Sayang,
jika ketulusan dinilai dari seberapa lama kamu menunggu, aku telah menghabiskan
banyak waktu dalam rindu. Jika kebenaran cinta dilihat dari seberapa tangguh
kamu bertahan, aku telah membaca dan menjalani berbagai macam penantian.
Sayang,
jika cinta adalah bodoh, adalah aku. Melawan bosan mati-matian, ingin dicintai
hingga beratus-ratus bulan, meninggalkan arti kejelasan, bertahan terus untuk
kamu yang semakin hari semakin ahli mengabaikan.
Sayang,
jika cinta adalah kenyamanan, maka kita sudah pasti saling cinta.
Jika
cinta adalah rahasia, maka akan kuhapus semua hal yang membukakan keadaan kita,
hanya agar kamu tahu bahwa aku cinta.
Jika
cinta adalah diam, akan ku bungkam seluruh dunia, biar suaramu saja yang
menggema, biar cintamu saja yang memekakkan telinga.
Jika
cinta adalah menerima, maka aku telah mencintai dari awal, sebab ini bukan kali
pertama aku menjadi pihak yang tidak punya pilihan.
Sayang,
sekalipun hatimu batu, sudah kusiapkan ribuan kebahagiaan untuk itu. Jika kau
berkata mustahil menjadi pecah, akhirnya kamu tahu bahwa hatimu memang
benar-benar batu.
Sayang,
aku sudah siap kalah telak dengan siapapun dan apapun yang kamu inginkan.
Mudah-mudahan
kamu selalu bisa membahagiakan dirimu sendiri kalau sewaktu-waktu aku tak
mendapatkan kembali ijin untuk itu.
Apapun
yang kamu pilih nanti, lakukan itu untuk senyummu.
Maka
aku hanya tinggal membawanya pulang untukku sendiri.