Pertemuan baru setelah patah hati, mudah sekali membuat dua orang ingin berjanji. Membuat mereka tiba-tiba ingin memberi sebuah bukti tumbuh kepada diri sendiri.
Lalu berani untuk bertahan di liang yang sama. Menjebak diri untuk menjadi berdua.
Retak yang mereka bawa terasa seperti bertemu rekatnya.
Bahkan saat itu mereka lupa kalau sebelumnya mereka penuh luka. Babak belur oleh dua "dia".
Cuma karena terbiasa ditemani, mereka merasa berhak jadi masing-masing pengganti. Padahal kenal baru sehari dua hari. Mengobrol cuma tentang lalu-lalang cinta sampai pagi. Mereka cuma sedang membuka diri, tapi sudah merasa tak boleh pergi.
Yang tidak adil adalah waktu.
Memaksa mereka untuk sepakat dengan kebetulan-kebetulan. Menjodohkan insan-insan yang sebenarnya tidak berhubungan.
Sehingga ketika harapan mereka tidak berlaku lagi, mereka cuma bisa menyalahkan diri mereka sendiri. Mengubah semua menjadi tidak masuk akal dan menyebalkan. Padahal mereka sendiri yang membawa perasaan itu dalam-dalam.
Selalu ada garis akhir yang lahir saat sedang cinta-cintanya. Selalu ada teka-teki yang tidak pernah ada jawabannya.
Selalu ada ... dua tokoh yang tidak pernah berada dalam cerita yang sama.
Akhirnya cuma ada terima kasih, tidak ada balasannya.
Terima kasih untuk selamat datang dan selamat tinggal yang tidak ada.
Lalu berani untuk bertahan di liang yang sama. Menjebak diri untuk menjadi berdua.
Retak yang mereka bawa terasa seperti bertemu rekatnya.
Bahkan saat itu mereka lupa kalau sebelumnya mereka penuh luka. Babak belur oleh dua "dia".
Cuma karena terbiasa ditemani, mereka merasa berhak jadi masing-masing pengganti. Padahal kenal baru sehari dua hari. Mengobrol cuma tentang lalu-lalang cinta sampai pagi. Mereka cuma sedang membuka diri, tapi sudah merasa tak boleh pergi.
Yang tidak adil adalah waktu.
Memaksa mereka untuk sepakat dengan kebetulan-kebetulan. Menjodohkan insan-insan yang sebenarnya tidak berhubungan.
Sehingga ketika harapan mereka tidak berlaku lagi, mereka cuma bisa menyalahkan diri mereka sendiri. Mengubah semua menjadi tidak masuk akal dan menyebalkan. Padahal mereka sendiri yang membawa perasaan itu dalam-dalam.
Selalu ada garis akhir yang lahir saat sedang cinta-cintanya. Selalu ada teka-teki yang tidak pernah ada jawabannya.
Selalu ada ... dua tokoh yang tidak pernah berada dalam cerita yang sama.
Akhirnya cuma ada terima kasih, tidak ada balasannya.
Terima kasih untuk selamat datang dan selamat tinggal yang tidak ada.