Perpisahan

March 18, 2018

Bagaimana bisa kamu menyudahi seluruhnya dengan satu langkah pergi?

Apa bagimu arti sebuah perpisahan?
Membiasakan diri untuk tak lagi saling mencintai? Atau hanya sekadar melonggarkan ikatan dan mengakhiri janji?
Seperti apa bagimu sebuah perpisahan?
Sebuah keputusan akhir yang kauyakini takkan memunculkan penyesalan?
Mengapa kamu harus lari, saat aku mulai mempererat genggaman?

Mungkin bagimu, kita hanya akan belajar terbiasa tertawa tanpa saling menghibur satu sama lain. Kita akan belajar tersenyum tanpa harus saling memandangi satu sama lain. 

Mungkin mudah bagimu.
Mungkin, kamu tak pernah benar-benar memikirkanku.

Asal kamu tahu.
Bagiku, perpisahan bukan hanya sebuah tuntutan dua hati untuk berjalan ke arah yang berbeda. Perpisahan berarti aku harus melipat rapi dan menyimpan semua tentang kita di dalam kotak yang takkan pernah lagi kubuka. Aku harus menghapus semua ingatan tentang kita hingga aku bisa mendefinisikanmu sebagai hampa. Aku harus mulai menata segala yang kacau dan kembali mencoba percaya pada yang lainnya.

Kalau saja melupakan semudah membatalkan perjanjian,
kalau saja memaafkan semudah pergi dari sebuah pertanggungjawaban,
kalau saja, semua proses melepaskan, melupakan, dan mengikhlaskan bisa kupersingkat agar bisa segera kuakhiri tanpa penyiksaan,
aku mungkin akan diam saja dan menikmati semua kegagalan kita.
Karena saat ini, tak peduli seberapapun kuatnya aku ingin lupa, aku tetap mengingat semuanya dari baris kenangan pertama.

Tapi...
Mengapa yang bagiku begitu berat menjadi terlalu mudah untuk kauselesaikan?
Mengapa perpisahan kita seperti ratusan persoalan yang harus kupecahkan sendirian?
Kepada siapa kini aku harus meminta bantuan saat aku melaluinya dengan penuh kesulitan?
Kepada siapa aku harus mengeluhkan keadaan, saat satu-satunya orang tempat kubergantung telah melepaskan diri dari pelukan?

  • Share:

You Might Also Like

5 komentar