Kutunggu Kau Putus

January 19, 2018

Aku tak pernah menduga akan menginginkan hatimu yang telah bertuan. Aku tak pernah membayangkan akan mencintai kamu yang telah menjaga hati seorang perempuan. Awalnya kukira perasaanku hanya bertahan sementara, ternyata hingga saat ini aku bertahan, menunggumu putus dari dirinya.

Sebelum menjatuhkan hatiku, aku sadar kalau yang kulakukan saat ini bisa saja akan berujung sia-sia. Karena kamu terus bahagia bersama dia. Karena cintamu telah jatuh terlalu dalam di hatinya. Maka satu-satunya yang bisa kulakukan hanyalah, menunggu kalian menuntaskan cerita.

Tapi setelah aku jatuh cinta, yang kudapatkan hanyalah ribuan luka. Semakin aku menemukan alasan untuk mencintaimu, semakin aku memenuhi hatiku dengan lara. Lalu kuputuskan untuk mengagumi dan menunggumu saja. Karena merebutmu hanya akan menyakitinya. Memang benar kucintai dirimu, tapi aku takut, kalau nanti aku bisa merebutmu darinya, suatu saat akan ada orang yang akan merebutmu dariku.

Lebih baik aku diam saja di sini. Lebih baik aku mencari cara untuk keluar dari perasaan ini. Karena sungguh, terus mencintaimu yang mencintainya sangat menyiksa diri.
Seandainya melepaskan semudah menaruh hati.
Seandainya bukan kau yang aku kagumi. Bukan hatimu yang ingin aku miliki.

Namun aku tetap percaya satu hal.
Kalau aku memang diperuntukkan bagimu, dia pun tak akan bisa menyangkal.
Aku akan menanti selama aku bisa. Mungkin saja kemudian kamu akan menoleh padaku walau atas dasar rasa iba.
Kutunggu kau putus darinya. Lalu akan kuceritakan seperti apa kau di mataku hingga kau kunamakan dunia.

Tapi kalau memang aku telah jatuh cinta pada orang yang salah, aku akan pergi dan memohon agar aku tak lagi jatuh cinta terlalu mudah.
Atau aku akan pergi sesaat, kemudian kembali lagi saat kau dengannya telah berpisah.

  • Share:

You Might Also Like

6 komentar

  1. Tapi kalo hanya karena rasa iba dia menghampiri, apakah dia terlalu kejam kak? ��

    ReplyDelete
  2. Nunggu itu ga enak, apa lagi klo dia ga putus putus

    ReplyDelete
  3. Semoga Rela dan tabah senantiasa jadi lakuku saat datang luka dan lara

    ReplyDelete