Sebuah Jeda #2

March 03, 2018

Semakin lama, kusadari bahwa kita semakin melangkah menjauh satu sama lain. Kita semakin merenggangkan diri dari rasa peduli. Kurasa ini waktunya kita harus berjarak, sejauh-jauhnya.


Aku tak bilang kita harus berpisah. Karena aku tak ingin kita berpisah. Aku masih menyayangimu dan kau tahu itu. Aku hanya tak tahu sekarang seberapa banyak sisa ruang yang kau sediakan untuk namaku.

Sayang, dengarlah.
Sejauh apapun kita saat ini, selebar dan setinggi apapun dinding yang sedang menghalangi, aku berjanji tak akan pergi.
Aku takkan mencari kebahagiaan bersama laki-laki lain walaupun kita sedang di ambang ketidakjelasan, karena aku tak ingin kamu mendapatkan apa yang selama ini tak bisa kuberikan dari lain perempuan.
Aku takkan berpaling meski seorang laki-laki datang dan bilang padaku bahwa ia punya rasa cinta yang lebih besar dan tulus darimu.
Karena percuma saja, kau dulu juga bilang begitu padaku.
Kau bilang akan selalu mencari cara untuk selalu jatuh cinta denganku.

Tapi kalaupun saat ini kau tidak seperti apa yang kau ucapkan dulu, mungkin bukan karena kau mulai tak acuh. Mungkin kau hanya lupa bahwa dulu kau pernah mengatakan itu.

Sayang, maafkan aku.
Maafkan perempuan ini-dengan seluruh kekurangannya-karena masih terus memohon belas kasihmu.
Maafkan aku tak bisa menjadi sempurna, layaknya perempuan yang kau damba-damba.
Tapi inilah aku, seorang perempuan biasa yang tulus dengan hatinya-yang hanya ingin kau cintai selama-lamanya.

Meski memang aku tidak tahu ke mana arah jalan kita nanti. Meski aku tak bisa menjamin akan selalu ada untukmu seperti saat ini.

Kalau boleh aku meminta, jangan pernah pergi hanya karena kamu merasa kita sudah tak serasi lagi. Bertahanlah denganku, dengan hubungan ini. Walau sulit, cobalah mengingat bagaimana perjuangan kita saat sebelum kita menyatakan cinta satu sama lain.

Berhentilah menuntut apapun dariku, dan mulailah menerima.
Isi duniamu memang bukan hanya aku, tapi aku mau kau ada saat aku ingin berbahagia.

  • Share:

You Might Also Like

7 komentar

  1. ngena bgt kakk😊 bagusss👍 nyampek banget ke hati,bahasanya gampang dimengerti, kesannya ngehhh bangett smpek ke palung hati😂❤❤

    ReplyDelete
  2. Kak naw, kenapa hampir semua post dr kak naw selalu persis kaya yg lg aku alamin ya 😂 kesel akutu....

    ReplyDelete
  3. Udah ada niatan gak mau nangis, krna tulisan kakak jadi jatuh sendiri 😢

    ReplyDelete
  4. Merinding gue bacanya kak:(

    ReplyDelete