Saat Kamu Memutuskan untuk Berpaling

May 20, 2018

Satu-satunya yang aku pikirkan saat aku akhirnya tahu kamu sedang berpaling adalah, "apa yang selama ini kamu cari?". Karena kalau sesuatu yang tak ada padaku telah kau temukan di dalam dirinya, tak ada lagi yang bisa kujadikan alasan untuk menjadi juara. Asal kamu tahu, saat pertama kali kamu berinisiatif untuk mengenal dia lebih baik dari sebelumnya, saat itu juga aku pantas sekali disebut sebagai pecundang. Iya, kan? Ke mana saja aku? Apa saja yang selama ini kuberikan pada kekasihku? Kenapa masih ada celah yang bisa ia pakai untuk menemukan saat masih tengah memiliki? Sebegitu tidak becusnya aku menjaga. Sepayah itu aku menyayangi. Sehingga kekasihku satu-satunya, harus berpaling karena merasa aku sudah tak layak untuk menemani.

Aku yang salah. Bukan. Kesalahan bukan pada kamu yang menyakiti aku. Bukan pula dia yang merebutmu dariku. Aku. Segala kepatahhatianku ini, berasal dari diriku. Yang tidak bisa membuatmu tinggal lebih lama di sini; aku. Yang tidak bisa memagari hubungan kita dengan kuat; aku. Aku yang salah. Karena tidak bisa membuatmu melihatku sebagai seseorang yang patut kau beri ketulusan. Sampai kamu berani menggeser posisiku untuk mendapatkannya. Mengabaikan aku untuk menjadi lebih dekat dengannya.

Seandainya saja, telingaku adalah tempat untukmu yang paling nyaman untuk mengeluh dan menceritakan apa pun di balik seluruh peluh. Seandainya, pundak-pundakku mau kau gunakan sebagai tempat rebah dari seluruh lelah, tentu sampai saat ini aku masih menjadi kekasih yang tak ada duanya. Tentu saat ini di hatimu tak pernah ada cinta lain yang kini sedang kau megah-megahkan namanya.

Apa lagi lalu yang bisa kulakukan selain menerima?

Kalau sudah begini keadaannya, mana mungkin aku tega menjadi orang ketiga dalam hubunganmu dengannya? Mana mungkin aku sampai hati membuat dia merasakan sakit yang sama dalamnya dengan saat aku melihat kalian berdua? Kalau benar akhirnya aku yang harus pergi, tak apa. Aku akan belajar bagaimana menjadi teman tumbuh yang baik, agar kekasihku yang selanjutnya, takkan meninggalkanku untuk cinta baru yang menurutnya lebih baik.

  • Share:

You Might Also Like

45 komentar

  1. Jleb parahhhh :') 😭😭😭😭😭

    ReplyDelete
  2. ya Allah jangan sampe ngalamin kaya gini :'(

    ReplyDelete
  3. ya Allah jangan sampe ngalamin kaya gini :'(

    ReplyDelete
  4. ampun dalem banget, selalu dibuat tak bisa berkata kata

    ReplyDelete
  5. Langsung nanceo di relung hati terdalam ini mahh

    ReplyDelete
  6. Replies
    1. sama juga dengan yang lain. bikin paguyuban aja apa? :(

      Delete
  7. Aku banget baru kemarin ngalamin persisi begini :'(

    ReplyDelete
  8. Replies
    1. aku malah gak tau kalau ada yang beneran pernah ada di posisi kayak gini pft

      Delete
  9. Huhu dalem banget kak :'(

    ReplyDelete
  10. Gimana kalau dia ingin kembali dan menyesali keputusan perginya??

    ReplyDelete
  11. Jauhkan dari hal hal seperti itu:((
    Karena aku tahu sampai dimana kekuatan ku ,dan aku tidak yakin kuat setegar itu nantinya:((

    ReplyDelete
  12. Semoga tidak dialami wanita yang lain karena aku tau sakitnya :(

    ReplyDelete
  13. Yang aku alami ini mahh������������

    ReplyDelete
  14. Kalau ini perspektif dan rasa normal bagi setiap manusia ( kalau perempuan yang diperlakukan laki2 spt ini ATAU laki2 yang diperlakukan perempuan seperti ini) sekarang, marilah belajar. Bahwa memperlakukan seseorang hingga menjadi seperti ini itu fatal.

    ReplyDelete